Rabu, 25 Februari 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan antara lain bahwa "warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal 5, ayat 4). Di samping itu juga dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya" (pasal 12, ayat 1b). Hal ini pasti merupakan berita yang menggembirakan bagi warga negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat pelayanan pendidikan sebaik-baiknya. Dan menurut Peraturan pemerintah (PP) nomor 27 tahun 1990, tentang pendidikan prasekolah. yang isinya yaitu bentuk pendidikan prasekolah meliputi Program penitipan anak, Kelompok bermain dan taman kanak-kanak.( pasal 4, ayat 1).
Elizabeth (1980) dalam bukunya mengungkapkan bahwa, masa prasekolah dan bukan anak-anak sekolahan. Dan merupakan masa penuh dengan permainan, karena pada masa tersebut segala permainan menggunakan mainan. Bermain merupakan unsur yang penting untuk pertumbuhan fisik maupun perkembangan emosional, mental, intelektual dan kreativitas serta sosial. Anak yang mendapat kesempatan yang cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapatkan kesempatan bermain. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih sayang dan lain-lain.anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain, anak tidak hanya menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya tetapi lebih dari itu. Anak tidak hanya sekedar melompat, melempar atau berlari. Tetapi mereka bermain dengan menggunakan seluruh emosinya, perasaan dan pikirannya. (Soetjiningsih, 1995). Kegiatan bermain merupakan kegiatan melakukan dengan kebebasan untuk memperoleh kesenangan. Jadi, kesenangan merupakan elemen pokok dalam kegiatan bermain bagi anak dan bukan terletak pada mahal atau murahnya alat permainan yang digunakan.
Alat permainan sebaiknya mengandung unsur edukatif (mendidik). Menurut Soetdjiningsih Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna bagi perkembangan aspek fisik, pengembangan bahasa, pengembangan aspek kognitif serta pengembangan aspek sosial. Alat permainan dan aktivitas bermain sebagai salah satu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi dari aktivitas bermain.
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 27 tahun 1999 pasal 1 ayat 1 “Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar ”. Bermain yang diprogramkan lembaga pendidikan Prasekolah sebenarnya memiliki muatan sangat penting dalam perkembangan anak usia tersebut. Di dalamnya terkandung unsur-unsur perkembangan fisik dan mental yang sangat esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Bahkan dapat merupakan pondasi perkembangan mereka. Dalam bermain, berkembang pengenalan benda dan tindakan, kebersamaan dan aktualisasi diri berkembang secara positif. Sebagian besar orang tua beranggapan bahwa permainan anak sebagai pembuangan waktu dan merasa bahwa waktunya lebih baik digunakan untuk mempelajari sesuatu yang berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan dewasa.
Pengetahuan orang tua merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005). Hal untuk mendukung tumbuh kembang anak melalui bermain, orang tua di tuntut untuk memiliki pengetahuan tentang aktivitas bermain yang sesuai dengan usia da tumbuh kembang anak, dan menitipkan anaknya yang berumur sekitar tiga sampai enam tahun (Biechler dan snowman, 1993), untuk mengikuti kedalam satuan pendidikan prasekolah sebagaimana tercantum dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 27 tahun 1999 pasal 4 ayat 1 “Bentuk satuan pendidikan prasekolah meliputi Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, Penitipan Anak”.
TK Tunas Winaya yang berada di desa Panimbang, didirikan pada 01 November 1993, adalah salah satu taman kanak-kanak yang memiliki program kelompok bermain bagi anak usia prasekolah. di dalamnya terdapat 32 anak didik yang mengikuti program kelompok bermain. Pada taman kanak-kanak Tunas Winaya, APE (Alat Permainan Edukatif) terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya Eksternal, adalah alat permainan yang ada di luar ruangan dan Internal, adalah alat permainan yang ada di dalam ruangan. Pada Taman Kanak-kanan Tunas Winaya, APE internal ini di bagi ke dalam 9 Area. Dan berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa ibu yang mengantarkan anaknya di Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya, sebagian besar mereka tidak memahami arti bermain yang sebenarnya dan alat permainan apa yang paling tepat untuk diberikan kepada anak usia prasekolah untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Mereka hanya mengharapkan anaknya dapat bermain dengan senang,tertawa dan bercanda dengan teman-teman sebayanya tanpa memperhatikan hal-hal yang dimainkannya, karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai “Faktor-faktor yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Bermain bagi anak Usia Prasekolah di Kelompok Bermain/TK.Tunas Winaya desa Panimbang tahun 2008”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini mengenai “Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan Ibu Tentang kegiatan bermain bagi anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK Tunas Winaya desa Panimbang tahun 2008?”.


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum daripada penelitian ini adalah di perolehnya informasi tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang kegiatan bermain bagi anak usia prasekolah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya gambaran usia Ibu yang memiliki anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.2 Diketahuinya gambaran tingkat pendidikan Ibu yang memiliki anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.3 Diketahuinya gambaran pekerjaan Ibu yang memiliki anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.4 Diketahuinya gambaran pengetahuan Ibu tentang kegiatan berrmain anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara usia ibu dengan tingkat pengetahuan tentang kegiatan bermain bagi anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.6 Diketahuinya hubungan antara tingkat pendidikan Ibu dengan tingkat pengetahuan tentang kegiatan bermain anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya desa Panimbang tahun 2008.
1.3.2.7 Diketahuinya hubungan antara pekerjaan Ibu dengan tingkat pengetahuan tentang kegiatan bermain anak usia prasekolah di Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya desa Panimbang tahun 2008.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya
Memberikan masukan bagi Kelompok Bermain/TK. Tunas Winaya tentang bagaimana menjadikan anak usia prasekolah menjadi lebih aktif dalam permainan yang dapat meningkatkan atau mengoptimalkan tumbuh kembang anak tersebut, dalam kegiatan bermain yang bersifat edukatif, yang tidak hanya sebagai hiburan, akan tetapi menjadikan anak tersebut dapat berkembang.
1.4.2 Institut Pendidikan STIKes Faletehan
Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang bermain anak usia prasekolah.


1.4.3 Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti khususnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang kegiatan bermain bagi anak usia prasekolah. sehingga dapat menjadi masukan bagi peneliti saat terjun ke masyarakat sebagai tenaga operasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar